Cari Blog Ini

Sabtu, 12 Juni 2010

askep hipertensi

KONSEP DASAR

I. MEDIS
A. Defenisi / pengertian penyakit
Hipertensi ialah tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg atau disebut dengan tekanan darah yang lebih tinggi dari 140 mmHg. (Doenges, 1999)

B. Phatofisiologi



















perubahan
nutrisi lebihdari
kebutuhan tubuh
- Gangguan rasa nyaman
- Intoleransi Aktivitas











C. Etiologi
• Stres
• Kegemukan
• Kebiasaan merokok
• Kelemahan fisik
• Adanya riwayat penyakit keturunan
Klasifikasi riwayat penyakit keturunan
• Hipertensi primer / esensial meliputi :
 Aktifitas berlebihan
 Penggunaan garam berlebihan
• Hipertensi sekunder meliputi :
 Penyakit ginjal seperti gagal ginjal
 Obat – obatan seperti :
 Pil KB
 Minuman beralkohol
 Kokain (Mansjoer, 1999)

D. Tanda dan gejala
• Sakit kepala, pusing
• Rasa pegal di bahu
• Denyut nadi menjadi cepat setelah bergerak
• Badan terasa lemas
• Mual dan muntah
• Nafsu makan menurun
• Ganggun dalam penglihatan
• Gelisah dan gemetaran
• Muka sembab
• Sering marah – marah.

E. Pemeriksaan Diagnostik yang lazim dilakukan
• Hemoglobin / hematokrit : mengkaji hubungan dari sel –sel terhadap volume cairan dan dapat mengidentifikasi faktor – faktor resiko.
• Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisyaratkan disfungsi ginjal / adanya diabetes.
• Glukosa : hiperglikemia dapat diakibatkan oleh peningkatan kadar katokolamin.
• EKG : dapat menunjukkan pembesaran jantung, pola regangan, gangguan konduksi.
• Asam urat : hiperurisemia telah menjadi implikasi sebagai faktor resiko terjadinya hipertensi.



F. Penatalaksanaan
• Menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler dan mortalitas serta morbilitas yang berkaitan. Tujuan therapy adalah mencapai dan mempertahankan tekanan sistolik di bawah 140 mmHg dan mengontrol faktor resiko.
• Obat anti hipertensi bagi sebagian besar pasien dimulai dengan dosis rendah kemudian ditingkatkan secara fitrasi sesuai dengan umur, kebutuhan dan usia.
• Diuretik (Burner,2001)



II. KEPERAWATAN
A. Pengkajian
 Aktfitas /Istirahat
Gejala : Kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton.
Tanda : Frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung.
 Sirkulasi
Gejala : Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner.
Tanda : Kenaikan TD, kulit pucat, sianosis dan diaforesis.
 Integritas ego
Gejala : Ansietas atau marah kronik
Tanda : Gelisah
 Eliminasi
Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu.
 Makanan / cairan
Gejala : Makanan tinggi garam, kolesterol lemak dan mual.
Tanda : Penurunan berat badan atau obesitas.
 Neurosensori
Gejala : Pening, pusing
Tanda : Perubahan keterjagaan.
 Nyeri / ketidaknyamanan
Gejala : Sakit kepala
 Pernafasan
Gejala : Dispnea berkaitan dengan aktifitas, riwayat ,merokok.
Tanda : Sianosis








B. Diagnosa Keperawatan, Tujuan, Kriteria Hasil, Intervensi dan Rasionalisasi
DX. 1 : Penurunan curah jantung b/d vosokontriksi d/d peningkatan TD .
Tujuan : Menormalkan TD
K. hasil : Berpartisipasi dalam menurunkan TD
Intervensi
a. Pantau TD
Rasionalisasi : Perbandingan dari tekanan memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang masalah vaskuler.
b. Awasi warna kulit, kelembapan, suhu dan masa pengisian kapiler.
Rasionalisasi : adanya pucat, dingin, kulit lembab dan pengisian kapiler lambat berkaitan dengan vasokontriksi.
c. Berikan lingkungan yang tenang,nyaman kurangi aktifitas.
Rasionalisasi : Membantu untuk menurunkan rangsangan simpatis, meningkatkan relaksasi.

DX. 2 : Gangguan rasa nyaman : nyeri, sakit kepala b/d peningkatan tekanan vaskuler serebral d/d pasien memegangi kepalanya pusing, penglihatan kabur.
Tujuan : Mengurangi rasa nyeri,sakit kepala.
K Hasil : Melaporkan nyeri / ketidaknyamanan terkontrol.
Intervensi :
a. Mempertahankan tirah baring selama fase ikut.
Rasionalisasi : Meminimalkan stimulasi / meningkatkan relaksasi.
b. Berikan tindakan non farmakologi untuk menghilangkan sakit kepala.
Rasionalisasi : Tindakan yang menurunkan tekanan vaskuler serebral dan yang memperlambat respon simpatis efektif dalam menghilangkan sakit kepala dan komplikasinya.
c. Bantu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan.
Rasionalisasi : Pusing dan penglihatan kabur sering berhubungan dengan sakit kepala.

DX. 3 : Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan b/d masukan berlebihan kebutuhan metabolik d/d,berat badan 10 – 20 % lebih dari ideal.
Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi.
K Hasil : Perubahan prilaku untuk meningkatkan BB.
Intervensi :
a. Bicarakan pentingnya menurunkan masukan kalori dan batasi masukan lemak, garam, gula, sesuai indikasi.
Rasionalisasi : Kesalahan kebiasaan makan menunjang terjadinya aterosklerposin dan kegemukan yang merupakan predisposisi untuk hipertensi.
b. Tetapkan rencana penurunan berat badan yang realistik dengan pasien, mis : penurunan berat badan 0,5 kg per minggu.
Rasionalisasi : Penurunan masukan kalori seorang sebanyak 500 kalori perhari secara teori dapat menurunkan berat badan 0,5 kg / minggu.
c. Kaji ulang masukan kalori harian dan pilihan diet.
Rasionalisasi : Mengidetifikasi kekuatan / kelemahan dalam program diet terakhir.

DX. 4 :Intoleransi aktivitas b/d kelemahan umum, ketidak seinbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen b/d rasa tidak nyaman saat bergerak/dispnea
Tujuan : aktivitas terpenuhi
Kritaria hasil : - Berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan /diperlukan
-Melaporkan peningkatan dalam toleransi aktivitas yang dapat diukur
- Menunjukkan penurunan dalam tanda- tanda intoleransi fisiologi.
Interpensi
a. Kaji respon pasien terhadap aktivitas, perhatikan frekuensi nadi lebih dari 20 per menit diatas prekuensi istirahat.
Rasionalisasi : Menyebutkan parameter membantu dalam mengkaji respons fisiologi terhadap stress aktivitas dan jika ada indikator dari kelebihan kerja yang berkaitan dengan tingkat aktivitas.

b. Intruksikan pasin tentang teknik penghematan energi misalnya : kursi saat mandi.
Rasionalisasi : Teknik menghemat energi mengurangi penggunaan energi, juga membantu keseimbangan antara suplay dan kebutuhan oksigen
c. Berikan dorongan untuk melakukan aktivitas / perawatan diri bertahap jika dapat ditoleransi berikan bantuan sesuai kebutuhan
Rasionalisasi : kemajuan aktivitas berharap mencegah peningkatan kerja jantung tiba-tiba memberi bantuan hanya sebatas kebutuhan akan mendorong kemandirian dalam melakukan aktivitas.

Dx 5 kurangnya pengetahuan mengenai kondisi, rencana pengobatan b/d keterbatasan koqnitif, kurang informasi d/d menyatakan masalah meminta informasi
Tujuan : pengetahuan klien bagus tentang penyakitnya
Krriteria hasil : - menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan regimen pengonbatan
- mempertahankan TD dalam parameter normal
- mengidentivikasi efek samping obat dan kemungkinan komplikasi yang perlu diperhatikan
intervensi :
a. kaji kesipan dan hambatan dalam belajar, termasuk orang terdekat
rasionalisasi : kesalahan konsep dan menyangkal diagnosa karena perasaan sejahtera yang sudah lama dinikmati mempengaruhi minat pasien / orang terdekat untuk mempelajari penyakit, kemajuan dan prognosis
b. tetapkan dan nyatakan batas TD normal, jelaskan hipertensi dan efeknya pada jantung, pembuluh dara ginjal dan otak
rasionalisasi : memberikan dasar untuk pemahaman tentang peningkan TD dan mengklarifikasi istilah medis yang sering digunakan
c. hindari menyatakan TD “normal” dan gunakan istilah “terkontrol dengan baik” saat menggambarkan TD pasien dalam batas yang diinginkan
rasionalisasi : karena pengobatan untuk hipertensi adalah sepanjang kehidupan, maka dengan menyampaikan “terkontrol” akan membantu pasien untuk memahami kebutuhan untuk melanjukan pengoabatan
d. bantu pasien dalam mengidentivikasi faktor-faktor resiko kardiovaskuler yang dapat diubah, mis obesitas diet tiggi lemak jenuh dan kolestrol
rasionalisasi : faktor-faktor resiko ini telah menunjukan hubungan dalam menunjang hipertensi dan penyakit kardiovaskuler serta ginjal
e. atasi masalah dengan pasien untuk mengidentivikasi cara dimana perubahan gaya hidup yang tepat dapat dibuat untuk mengurangi faktor-faktor resiko
rasionalisasi : faktor-faktor resiko dapat meningkatkan proses penyakit / memperburuk gejala
f. Bahas pentingnya menghentikan merokok atau bantu pasien dalam membuat rencana untuk berhenti merokok
Rasionalisasi : nikotin meningkatkan pelepasan katekolamin, mengakibatkan peningkatan frekwensi jantung, TD dan vasokontriksi, mengurangi oksigenasi jaringan, dan meningkatkan beban kerja miokardium






.
FORMAT PENGKAJIAN

Nama Mahasiswa : Editawati Zebua
NIM : 051403007
Ruangan : UGD
Tanggal masuk pasien : 19 Juni 2008
Tanggal Pengajian : 19 Juni 2008

I. Identitas Data
Nama : Tn. S
Umur : 56 Tahun
Pekerjaan : Tani
Pendidikan : SMP
Alamat : Jln. Cempaka No. 39, Binjai
Agama : Islam
Penanggung Jawab : Istri
Informasi sumber data : Klien dan keluarga

II. Keluhan Utama
Sakit kepala,badan lemas, nafsu makan menurun sudah 5 hari, mual (+) muntah (+)

III. Alasan Masuk Rumah Sakit
Untuk mendapatkan perawatan yang intensif, agar penyakitnya cepat sembuh.

IV. Riwayat Penyakit
1. provokative / polliative
A. karena penyebabnya
karena sterss
B. hal-hal yang meperbaiki keadaan
istirahat
2. Quality
A. Bagaimana dirasakan
Sakit kepala
B. Bagaimana dilihat
Klien tampak menangis kesakitan
3. Region
A. Dimana lokasinya
Dibagian kepala
B. Apakah menyebar
Tidak menyebar
4. severity
menggangu aktivitas
ya menggangu
5. Tiem
Kapan mulai tmbul dan bagaimana terjadinya sejak tanggal 19 juni 2008

V. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Saat kecil : Klien tidak pernah menderita penyakit serius seperti saat ini.
b. Pernah dirawat : Klien Tidak pernah dirawat di RS
c. Pernah dioperasi : Klien Tidak pernah dioperasi
d. Obat-obatan yang digunakan bila sakit : Klien mengkomsumsi obat yang dibeli di warung seperti : Bodrex, Inza, dan obat dari resep dokter
e. Riwayat alergi : tidak ditemukan adanya riwayat alergi makanan maupun obat-obatan

VI. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien anak pertama dari 5 bersaudara dan tidak ada keluarga yang mengalami penyakit yang sama seperti yang di derita klien.



Genogram :
























VII. Riwayat Psikososial Spritiual (sebelum dan sesudah di RS)
a. Pola Koping
Sebelum : Klien dapat menyelesaikan masalahnya dengan baik dan dibantu suami dan anak
Keadan saat ini : Klien tampak lemas dan gelisah.
b. Faktor Stressor
Sesudah : Klien selalu menyelesaikan masalah dengan bermusyawarah dengan keluarga
Keadaan saat ini : Klien merasa sedih, khawatir atas penyakitnya
c. Konsep Diri
Sesudah : Klien orang yang periang dan suka berbagi cerita dengan keluarganya dan klien penuh dengan semangat
Sesudah : Klien lebih banyak diam
d. Pola Komunikasi
Sesudah : Klien suka berbagai cerita dengan keluarganya dan dapat berkomonikasi dengan baik
Keadaan keadaan saat ini : klien tetap mau diajak bicara
e. Hubungan dengan anggota keluarga
Sebelum : Baik, hubungan dengan keluarga harmonis dan akrab satu sama lainnya,dan sering berkumpul bersama
Sesudah : baik karena pasien terus dijaga oleh keluarga

f. Hubungan dengan masyarakat
Sebelum : Baik, klien suika bergotong- royong bilaada kegiatan dan klien orang yang bersahabat dengan lingkungan sekitarnya.
Sesudah : klien sering dijenguk oleh keluarga dan tetangga
g. Aktivitas Sosial
Sebelum : Klien anak yang rajin dalam kegiatan sosial di lingkungannya seperti bergtong royong dan organisasi – organisasi.
Sesudah : Klien tidak dapat mengikuti kegiatan apapun karena dirawat di RS.
h. Kegiatan Keagamaan
Sebelum : Klien tetap taat beribadah seperti melaksanakan sholat 5 waktu.
Sesudah : Klien hanya dapat berdoa agar penyakitnya cepat sembuh.
i. Harapan tentang keadaan penyakitnya
Klien sangat berharap agar penyakitnya cepat sembuh.





VIII. Kebutuhan Dasar
a. Pola Makan
Sebelum masuk Rs :
Klien makan 3 x sehari dengan komposisi nasi 1 piring, ikan, sayuran, buah, selera makan baik, makanan kesukaan nasi goreng
Sesudah di RS :
Klien makan 3 x sehari, dengan komposisi nasi 1 piring + ikan 1 potong + sayuran + buah, tapi hanya ½ porsi yang habis dimakan.
b. Pola Minum
Sebelum : Klien minum 7 - 8 gelas / hari, dengan minuman kesukaan teh manis.
Sesudah : Klien minum7 gelas / hari, ± 200- 2500 cc / hari
c. Pola Eliminasi
Sebelum masuk RS :

BAB BAK
Frekuensi : 2 x sehari 4-5 x / hari
Jumlah : Tidak dapat di kaji ± 300 cc
Bau : Khas Amoniak
Konsistensi : Lembek Cair
Warna : Kuning kecoklatan Kuning Jernih
Sesudah
BAB BAK
Frekuensi : 2 x sehari 4-5 x / hari
Jumlah : Tidak dapat di kaji ± 300 cc
Bau : Khas Amoniak
Konsistensi : Lembek Cair
Warna : Kuning kecoklatan Kuning keruh
d. Pola Istirahat / Tidur
Sebelum : Klien jarang tidur siang, malamnya 6 – 7 jam.
Sesudah : Klien tidur siang ± 1 jam, malamnya 4 – 5 jam, tapi klien sering terbangun gelisah.
e. Aktivitas sehari-hari
Sebelum : Klien adalah ibu rumah tangga yang rajin.
Sesudah : Klien terbangun di tempat tidur, tidak dapat melakukan aktifitas seperti biasanya.
f. Personal Hygiene
Sebelum : Klien mandi 2 x / hari, cuci rambut, gosok gigi.
Sesudah : Klien mandi 1 X sehari, dilapoleh suami dan terkadang anaknya, gosok gigi juga dibantu.





IX. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : pasien lemah (+) sakit kepala (+)
Tanda Vital:
TD : 180/ 100 mmHg
Pols : 88 x /i
RR : 28 x / i
Temp : 36,80 C BB : 55 kg TB : 160 cm
b. Kulit
Warna kulit putih, klien tampak pucat, tidak ada pendarahan dan peradangan.
c. Kepala
Bentuk kepala bulat, tidak dijumpai ketombe dan benjolan.
d. Rambut
Rambut hitam dan sudah ada yang beruban, ikal dan agak berminyak.
e. Mata
Pada mata konjungtifa anemia, sklera ikterik, bentuk mata simetris dan tidak memakai alat bantu kacamata.
f. Telinga
Pada telinga tidak ditemukan serumen yang berlebihan ketajaman pendengaran baik, bentuk telinga sama besar.
g. Hidung
Fungsi penciuman baik, terdapat 2 lubang hidung tidak ada polip
h. Mulut
Tidak ada kelainan pada bibir, mukosa mulut bersih tidak ada pendarahan
i. Gigi
Jumlah gigi lengkap,bersih terdapat sedikit caries
j. Leher
Tidak dijumpai pembesaran kelenjar tiroid
k. Dada
Bentuk dada simetris, tidak ada nyeri dada

2. Sistem Pernafasan
Tidak ditemukan suara tambahan, frekuensi pernapasan 28 x/I (tidak normal)

3. Sistem Cardiovaskuler
Terjadi peningkatan TD yaitu ; 180 / 100 mmHg, tidak ditemukan riwayat penyakit jantung

4. Sistem Pencernaan
Turgor kulit abdomen baik, bising usus ada dalam batas normal, tidak ada nyeri tekan

5. Sistem Perkemihan
Tidak dijumpai gangguan BAK 4- 5 x / hari, tidak dijumpai adanya darah
6. Sistem Endoksin
Tidak ditemukanadanya riwayat DM

7. Sistem Musculuscletal
Pada Ekstremitas atas dan bawah baik,tentang gerak baik

8. Sistem Reproduksi
Tidak dijumpai kelainan,dan organ reproduksi lengkap

9. Sistem Neurologi
Tingkat kesadaran compos mentis yaitu GCS 15 (kesadaran penuh)

X. Penatalaksanaan Obat-obatan yang diperoleh

No Nama obat Dosis Efek samping
1.
2.
3.
4. Catapress
Dopamet
Cairan infus
Manipress 2 x ½ tablet
1 x 250 mg
30 tetes / menit
2 x 0,5 mg Sick sinus sindrome
Hepatitis akut, sirosis akut, gangguan jantung

Hipertensivitas



XI. Ringkasan Rangkaian Perawatan
Pasien dibawa ke RS. DR. DJOELHAM BINJAI pada tanggal 19 Juni 2008 dan langsung menerima perawatan dari dokter dan perawat di ruang UGD.

Medan, 19 Juni 2008
Yang Mengkaji


( Editawati Zebua )











FORMAT ANALISA DATA

Nama Mahasiswa : aprl siswant0 Nama Pasien : Tn. S
NIM : 051403007 Ruangan : UGD
No. Register : 077064
DX pasien : Hipertensi
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1.






2.




3.
DS : Klien mengatakan sakit kepala dan mudah marah
DO : TD klien meningkat
TD : 180/100 mmHg
Pols : 88 x/i
RR : 28 x/ I

DS : Klien mengatakan pusing, penglihatan kabur, nyeri.
DO : Klien tampak lemas dan memegangi kepalanya.
TD : 180/100 mmhg pols : 88x/I
RR : 28 x/I temp : 37 oC

DS : Klien mengatakan tidak selera makan
DO: Tampak dari makanan yang disajikan tidak habis yaitu hanya ½ dari porsi yang disajikan & penurunan BB. Dari 55 menjadi 53 Vasokontriksi






Peningkatan tekanan vaskuler serebral


Anoreksia, mual Penurunan curah jantung





Gangguan rasa nyaman



Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

Masalah keperawatan sesuai prioritas :
1. Penurunan curah jantung b/d vasokontriksi d/d peningkatan TD : 180/100 mmHg, Pols : 88 x/i. RR : 28 x / I, temp : 37 oC
2. Gangguan rasa nyaman b/d peningkatan tekanan vaskuler serebral d/d pasien memegangi kepalanya dan os tampak lemas dengan TD : 180/100 mmhg, pols : 88 x/i, temp : 37 oC
3. Gangguan pemenuhan nutrisi dari kebutuhan tubuh b/d Anoreksia, mual d/d makanan yang disajikan tidak habis yaitu hanya ½ dari porsi yang disajikan & penurunan BB dari 55 menjadi 53 dan klien muntah




Rencana Asuhan Keperawatan

No Dx. Keperawatan Tujuan Intervensi Rasionalisasi
1.






















2.
























3. Penurunan curah jantung b/d vasokontriksi d/d peningkatan TD : 180/100 mmHg pols 88 x/I RR : 28 x/I temp : 37 oC



















Gangguan rasa nyaman b/d peningkatan tekanan vaskuler serebral d/d pasien memegangi kepalanya dan os tampak lemas dengan TD : 180/100 mmhg, pols : 88 x/I, RR 28 x/I, temp : 37 oC





















Gangguan pemenuhan nutrisi dari kebutuhan tubuh b/d Anoreksia, mual d/d makanan yang disajikan tidak habis yaitu hanya ½ dari porsi yang disajikan & penurunan BB dari 55 menjadi 53 dan klien muntah


Menormalkan TD






















Mengurangi rasa nyeri sakit kepala.























Kebutuhan nutrisi terpenuhi.  Pantau TD






 Awasi warna kulit, suhu kelembapan & masa pengisian kapiler.



 Beri lingkungan yang tenang, nyaman kurnag aktifitas.





 Mempertahankan tirah baring selama fase akut.

 Beri tindakan non farmakologi untuk menghilangkan sakit kepala.






 Bantu pasien dalam atubulasi sesuai dengan kebutuhan.
 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat.




 Beri cairan, makanan dan perawatan oral.





 Selingi makan dengan minum
 Sajikan makanan yang mudah dicerna dan berikan sedikit tapi sering.
 Hindarkan makanan yang mengandung gas.  Perbandingan tekanan memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang masalah vaskuler.
 Adanya pucat, dingin, kulit lembab dan masa pengisian kapiler lambat berkaitan dengan vosokontridiksi.
 Membantu untuk menurunkan rangsangan simpatis, meningkatkan relaksasi.



 Memindahkan stimulasi / meningkatkan relaksasi.
 Tindakan yang menurunkan tekanan vaskuler serebral dan yang memperlambat respons simpatis efektif dalam menghilangkan sakit kepala dan komplikasinya.
 Pusing dan penglihatan kabur sering b/d sakit kepala.
 Mempercepat proses penyembuhan.




 Meningkatkan kenyamanan umum dan menghindari ganguan dalam menelan,sehingga menurunkan rangsangan muntah.
 Memudahkan makanan masuk,
 Meningkatkan selera makan dan intake cairan.


 Mengurangi rasa mual.






























Catatan Perkembangan

Nama Mahasiswa : Editawati Zebua Nama Pasien : TN. S
NIM : 051403007 Ruangan : UGD
No. Register :077064
DX pasien : Hipertensi

Hari/ tgl No. Dx Kep-an Jam Implementasi Evaluasi Nama
Paraf
Kamis
19 Juni 08 I







15.30










 Memantau TD, Nadi, Suhu, dan RR
 Mengawasi warna kulit, kelembapan, suhu dan masa pengisian kapiler.
 Memberikan lingkungan yang tenang, nyaman dan mengurangi aktivitas.
 Memasang Infus RL 30 tetes/menit.
 Mengantar pasein ke ruang rawatan yaitu ruang melati S : Klien mengatakan sakit kepala, mudah marah.
O : TD 180/100 mmHg, Nadi 88x/I, RR 28x/I, Temp 37ºC
A : Masalah belum teratasi.
P : Intervensi dilanjutkan di ruangan perawatan.


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar