Cari Blog Ini

Sabtu, 12 Juni 2010

askep DM

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAHPADA KLIEN Tn. S
DENGAN GANGGUAN PADA SISTEM ENDOKRIN:
DIABETES MELITUS DI RUANG MAWAR
DI RSUD Dr. RM. DJOELHAM BINJAI
TANGGAL 18 JUNI S/D 19 JUNI 2008
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
NAMA: APRIL SISWANTO
NIM: 051 403 015

DOSEN PEMBIMBING
TIARNIDA NABABAN S.Kep








PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
MEDAN
2008
KONSEP DASAR MEDIS / KEPERAWATAN


I. MEDIS
a. Defenisi/pengertian penyakit
Diabetes militus adalah metabolisme karbohidrat, protein, yang di sebabkan oleh kirangnya hormon insulin sehingga glukosa darah meningkat disebabkan oleh kurangnya produksi sel pancreas (Sylvia A,porce, 1995)
Diabetes militus (DM) adalah keadaan kronik disertai disertai berbagai kelainan metabolic akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, syaraf, dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan mikroskop electron (Arif Mansoer, 2000)

b. Patofisiologis (medis /keperawatan)
Reistensi kerja insulin

Insulin mengikat reseptor permukaan sel tertentu

transfer glukosa Reaksi intraseluler jumlah tempat reseptor insulin menurun

Penggabungan abnormal

Sekresi insulin menurun

Glukosa di otot dan metabolisme lemak meningkat

Penumpukan lemak didinding pembuluh darh menurun

Aterosklerosis dan protein tubuh menurun

Glikogen meningkat, tubuh melemah, BB menurun

Pelepasan ion kalsium dan intraseluler

Gangguan keseimbangan elektrolit

Asidosis


c. Tanda dan gejala
 Poliuria (peningkatan pengeluaran urine)
 Polidipsia (peningkatan rasa haus)
 Polipagia (peningkatan rasa lapar)
 Rasa lemah dan kelemahan oto akibat metabolisme protein di oto dan ketidakmampuan sebagian sel untuk menggunakan glukosa sebagai energi.
 Peningkatan angka infeksi akibat peningkatan konsentrasi glukosa di sekresi, mengalami gangguan fungsi imun dan penurunan aliran darah.
 Gairah seks menurun
 Berat badan menurun, sebaliknya nafsu makan meningkat
 Penglihatan kabur

d. Etiologi
Diabetes tipe I
 Genetik
 Imunologi
 Lingkungan
Diabetes tipe II
 Usia
 Obesitas
 Riwayat keluarga
Diabetes militus tergantung insulin disebabkan reproduksi sel B dan pulau langerhanns akibat proses autoimun
Sedangkan diabetes mellitus tidak tergantung insulin disebabkan kegagalan dan relatif. Sel B dan insulin sel B tidak mampu mengimbangi resisitensi insulin ini sepenuhnya.

Komplikasi
1. Akut
 Koma hipoglikemia
 Ketoasidosis
 Koma hiperosmolar nonketotik
2. Kronik
 Makroangiopati, mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah jantung, pembuluh darah tepi.
 Mikroangipati
 Neuropati diabetik
 Rentan infeksi seperti: tuberkulosispam, gingitiivis, dan infeksi saluran kemih
 Kaki Diabetik
e. Pemeriksaan diagnostik yang lazim dilakukan
 KGD
 Elektrolit
 Trombosit darah
 Insulin darah
 Urine



f. Penatalaksanaan
1. Kolaborasi dengan ahli penyakit dalam, ahli gizi dengan tujuan untuk meningkatkan KGD, maupun ngka kesakitan.
2. Pantau diet yang sesuai kebutuhan
3. Pemberian insulin
4. Olah raga

II. KEPERAWATAN
a. Pengkajian
 Aktivitas/istirahat
Gejala : lemah , letih, kram otot, otot menurun, gangguan istirahat.
 Sirkulasi
Gejala : kebabs dan kesemutan pada ekstremitas
Tanda : Takikardia, nadi yang menurun
 Eliminasi
Gejala : Poliurine, nyeri tekan abdomen, diare.
Tanda : Urine encer, pucat, kuning
 Makanan/cairan
Gejala : Hilang nafsu makan, mual, muntah, penurunan BB
Tanda : Kulit kering, turgor kulit jelek
 Neurosensori
Gejala : Pusing, sakit kepala
Tanda : Mengantuk, gangguan memori, kacau mental
 Keamanan
Gejala : Kulit kering, gatal
Tnada : Demam, Menurunnya kekuatan umum/rentanng gerak.
b. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan I
Resiko defisit cairan b/d gejala poliuria dan dehidrasi d/d turgor kulit jelek
Tujuan : Mencapai kesseimbangan cairan serta elektrolit
K/H : • Memperlihatkan keseimbngan asupan dan haularan.
• Menunjukkan nilai-nilai elektrolit dalam batas normal.
• Tanda-tanda vital tetap stabil
Intervensi
1. Ukur masukan dan haularan cairan
R/ : mengetahui masukan dan pengeluaran cairan
2. Pantau nilai elektrolit serum
R/ : Mengetahui kadar elektrollit dalam darah
3. Pantau tanda-tanda vital
R/ : Mendeteksi adanya tanda-tanda dehidrasi, takikardia, hipotensi ortotastik.
4. Kolaborasi dengan dokter
R/ : Menentukan terapi yang akan diberikan


Diagnosa keperawatan II
Gangguan nutrisi b/d gangguan keseimbangan insulin, makanan dan aktivitas jasmani d/d porsi yang disajikan tidak habis.
Tujuan : Meningkatkan kembali berat badan
K/H : • Mencapai keseimbangan metabolik
• Memperlihatkan perbaikan episode hipoglikemia yang cepat.
• Menghindari penurunan BB
Intervensi
1. Memberikan diet disertai dengan pengendallian KGD
R/ : Untuk mengetahui perkembangan penyakit
2. Anjurkan klien untuk mengkonsumsi seluruh makanan dan cemilan yang dihindarkan menurut resep diet diabetik.
R/ : Menghindari resiko yang memperberat penyakit DM

3. Kaji masukan diet dan status nutrisi
R/ : Mengetahui asupan dan kebutuhan nutrisi makanan.
4. Kolaborasi dengan dokter untuk menentukan program latihan untuk memenuhi kebutuhan dengan gaya hidup klien.
R/ : Untuk mengetahui tindakan keperawatan untuk pengobatan klien.



Diagnosa keperawatan III
Kurangnya pengetahuan pasien/keluarga tentang penyakit DM b/d kurangnya informasi/ketrampilan perawtan mandiri DM d/d klien selalu bertanya-tanya tentang penyakitnya
Tujuan : Klien dapat mengetahui/dan memahami tentang penyakitnya.
K/H : • Pengetahuan keluarga tentang proses penyakit DM diet, perawatan dan obat-obatan

Intervensi
1. kaji tingkat pengetahuan pasien/keluarga tentang penyakit DM
R/ : Untuk mengetahui sejauh mana informasi tentang penyakit yang diketahui serta kebenaran informasi yang telah didapat sebelumnya
2. Kaji latar belakang pendidikan pasien
R/ : Agar perawat dapat memberikan penjelasan sesuai dengan pendidikan
3. Jelaskan tentang proses penyakit, diet perawatan dan obat-obatan pada pasien dengan bahasa yang mudah dimengerti
R/ : Agar informasi dapat diterima dengan mudah dan tepat sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman
4. Jelaskan semua prosedur yang akan dilakukan dan manfaatnya bagi pasien
R/ : Pasien akan lebih kooperatid dan kecemasannya menurun
5. Berikan kesempatan pada pada pasien dan keluarga untuk menanyakan hal-hal yang ingin diketahui s/d penyakit yang dialami pasien
R/ : Mengurangi kecemasan dan memotivasi pasien


III. Daftar Pustaka
1. Mansjoer Arief, Kapita Selekta Kedokteran Jilid I, Media Aesculapius, Jakarta, 2000.
2. Doengous, Marylin, 1994. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC. Jakarta, 2000.
















FORMAT PENGKAJIAN

Nama mahasiswa : April siswanto
Nim : 051 403 015
Ruangana : Mawar
Tgl masuk pasien : 2 juni 2008
Tgl pengkajian : juni 2008

I. Identitas Data
Nama : Tn. S
Umur : 55 tahun
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SMP
Alamat : Tandem hilir pasar I-Binjai
Agama : Islam
Penanggung jawab : Istri/keluarga
Informasi/sumber data : Keluarga

II. Keluhan Utama
Kllien mengatakan badan lemas, nyeri perut sebelah kiri, kebas pada daerah pinggang sampai kaki.
III. Alasan Masuk Rumah Sakit
Klien masuk RS Dr. RM Djoelham Binjai pada tanggal 2 juni 2008 karena klien mngalami nyeri perut, badan terasa lemas dan kaki kebas-kebas.
IV. Riwayat Penyakit
Pad pukul 10 00 pagi klien mearsa sakit pada derah perut dan badan terasa lemah karena keadaan semakin memburuk klien langsung di bawa ke RS. Djoelham pada tanggal 2 juni 2008 dan klien ingin mendapatkan perawatan yang intensif.


V. Riwayat Kesehatan masa lalu
a. Saat kecil : Klien tidak pernah mengalami penyakit yang serius
b. Pearnah di rawat : Klien tidak pernah di rawat sebelumnya
c. Pernah operasi : Klien tidak pernah di operasi
d. Obat-obatan yang digunakan bila sakit
: Bila sakit klien hanya mennggunakan obat-obatan yang di dapat dari warung terdekat.
e. Riwayat alergi : Klien tidak memiliki alergi baik dari makanan maupun
Obat-obatan.

VI. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga klien tidak ada yang mengalami penyakit yang sama seperti yang diderita klien pada saat ini.

Genogram :






Keterangan

: Laki-laki

: Perempuan

: Tinggal serumah

: Meninggal

VII. Riwayat Psiko-sosial-spritual

a. Pola koping
Sebelum : Klien orang yang mempunyai keyakinan yang kuat sehingga setiap masalah yang dihadapi dapat diselesaikan.
Keadaaan saat ini : Klien tetap yakin bahwa penyakkit yang di deritanya sekarang dapat disembuhkan.
b. Faktor sterssor
Sebelum : Emosi klien stabil, dan klien jarang memikirkan penyakitnya.
Keadaa saat ini : Klien selalu cemas dan ia hanya dapat berdoa gar penyakit yang di deritanya sembuh.
c. Hubungan pola komunikasi
Sebelum : Klien orang yang enak diajak berkomunikasi tampak dari klien mau terbuka tentang keadaannya.
Keadaan saat ini : Klien tidak dapat berkomunikasi dengan baik dan klien hanya berbaring di tempat tidur.
d. Hubungan dengan anggota keluarga
Sebelum : Klien dan keluarga selalu menjalin hubungan dengan baik.
Keadaan sa aat ini : Baik, istri dan keluarga sering berkunjung ke RS.
e. Hubungan dengan masyarakat
Sebelum : Baik, klien sering bersosialisasi dengan masyarakat.
Keadaan saat ini :Baik, klien dapat beradaptasi dengan lingkungan RS dan banyak teman dan tetangga klien ad yang berkunjung.
f. Aktivitas sosial
Sebelum : Klien sering mengikuti perwiritan dalam lingkungan masyarakat.
Keadaan saat ini : Karena klien dirawat di RS, klien tidak dapat mengikuti kegiatan perwiritan di masyarakat.
g. Kegiatan keagamaan
Sebelum : Klien seorang yang rajin beribadah disamping itu klien juga mengikuti kegiatan wirid di mesjid.
Keadaan sa at ini : Klien hanya dapat berdoa diatas tempat tidur.
h. Harapan terhadap penyakit
Sebelum : Klien ingin penyakit yang diderita sekarang ini tidak semakin parah.
Keadaan saat ini : Klien yakin penyakitnya akan sembuh.

VIII. Kebutuhan dasar
a. Pola makan
Sebelum : Klien makan 3x sehari, selera makan klien baik, makanan kesukaan sambal ikan.
Keadaan saat ini : selera makan klien bekurang, kliena mendapat diet m2 mkanan yanga disajikan karena klien menderita penyakit yang lain.
b. Pola minum
Sebelum : Klien minum 6-7 gelas/hari, minuman kesukaan the manis.
Keadaan saat ini : Selama di RS klien minum 4-5 gelas/hari
c. Pola eliminasi :
Sebelum :
BAB BAK
Frekwensi : 1 x sehari 4-5 x/hari
Jumlah : - tidak ada
Bau : Khas amoniak
Konsistensi : Lembek Cair
Warna : Kuning Kuning jernih
Lain-lain : tidak ada Tidak ada
Keadaan saat ini
BAB BAK
Frekwensi : 1 x /3hari 3-4 x/hari
Jumlah : - tidak ada
Bau : Khas amoniak
Konsistensi : Lembek Cair
Warna : Kuning Kuning jernih
Lain-lain : tidak ada Tidak ada

d. Pola istirahat
Sebelum : Klien tidur malam ± 6-7 jam/hari, klien idak mempunyai masalah dalam beristirahat.
Keadaan saat ini : Selama di RS klien tidur ± 4-5 jam/hari, klien merasa terganggu dalam tidur.
e. Aktivitas sehari-hari
Sebelum :Klien bekerja setiap harinya sebagai petani.
Keadaan saat ini : Klien hanya dapat berdiam diri di tempat tidur karena penyakitnya.
f. Personal hyegiene
Sebelum : Klien mandi setiap harinya 2x sehari dan gosok gigi setiap kali selesai makan.
Keadaan saat ini : Klien tetap mandi seperti biasanya dengan di Bantu keluarga.

IX. Pemeriksaan fisik
1. a. Keadaan umum :
Tanda vital TD : 130/70
HR : 72x/i
RR : 20 x/i
Temp : 36°C
Sensori : Compos Mentis
TB :
BB :
b. Kulit : Warna kulit sawo matang, tiak ada dijumpai adanya kelainan pada kulit.
c. Kepala : Tidak di jumpai adanya benjolan maupun lesi pada kepala,dan tidak ada luka.
d. Rambut : Warna rambut hitam, rambut tampak bersih dan tidak di jumpai adanya ketombe.
e. Mata : Bentuk mamta simetris, mata tidak ikterus pada sclera dan klien tidak memakai kaca mata.
f. Telinga : Bentuk telinga simetris kanan kiri, tidak di jumpai serumen yang berlebihan dan pendengaran masih baik.
g. Hidung : Bentuk hidung simetris, tidak dijjumpai polip dan fungsi penciuman masih baik.

h. Mulut : Mulut tampak bersih, tidak kelainan dan fungsi pengecapan masih baik.
i. Gigi : Gigi tampak bersih, terdapat karies pada gigi geraham belakang dan tidak dijumpai adanya gigi palsu.
j. Leher : Tidak ada dijumpai adanya peningkatan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar thypoid.
k. Dada : Bentuk dada simetris bunyi nafas normal dan tidak dijumpai adanya bunyi nafas tambahan.
2. Sistem pernafasan : Frekwensi pernafasan 20x/I, bunyi nafas normal dan klien tidak mengalami gangguan pernafasan.
3. Sistem cardio vaskuler : Frekwensi denyut jantung 72x/I, bunyi jantung normal tidak dijumpai riwayat penyakit jantung
4. Sistem pencernaan : tidak ada kelainan adanya kelainan pada system pencernaan.
5. Sistem perkemihan : Klien tidak mengalami gangguan pada saat BAK, klien BAK 3-4 x/hari.
6. Sistem endokrin : Klien mempunyai penyakit DM.
7. Sistem muskulus skeletal : Pada pemeriksaan secara inspeksi, ada ekstremitas atas tentang gerak pada klien mengalami kelemahan.
8. Sistem reproduksi : Tidak dijumpai adanya kelainan ditandai pad a klien
9. Sistem neurology : Tingkat kesadaran klien compos mentis dan tidak dijumpai kelainan.


X. Pemeriksaan Diagnostik
Tanggal pemeriksaan jenis pemeriksaan Hasil Normal
KGD 290gr/dl 100-200gr/dl
KGD 325gr/dl 100-200gr/dl
Hb 100 gr%
Hematokrit 16,2 %
LED 46 mm/jam
Eritrosit 1,89.10
Trombosit 210%
Ureum 29,5
Kreatin 1,8
Klestrol total 176 mg/dl
XI. Penatalaksanaan/obat-obat yang diberikan
Nama obat Dosis Tanggal diberikan
IVFD 20 gtt/I 18 juni 2008
Inj.cefotaxim 1 gr/12 jam 18 juni 2008
Inj.Ulcumet 1 amp/8 jam 18 juni 2008
Inj.Neurotam 1 amp/8 jam 19 juni 2008

Obat oral
Cefotaxim 2x10 gram 19 juni 2008
Sotatik 2x1 19 juni 2008
PCT 3x1 19 juni 2008
Neurodex 3x1 19 juni 2008

XII. Ringkasan riwayat penyakit
Klien masuk RS Djoelham Binjai pada tanggal 2 juni 2008, untuk pertam kalinya klien mendapat terapi oleh dokter maupun perawat.

Medan, juni 2008
Yang menguji


April siswanto














ANALISA DATA

Nama mahasiswa : April siswanto Nama pasien : Tn. S
Nim : 051 403 015 Ruangan : Mawar
Dx pasien : DM
No.Register : 076866

No Data Penyebab Masalah
1



2





3 Ds : - Klien mengatakan tidak selera makan
Do : - Porsi yang disajikan tidak habis (<1/4)


Ds : - Klien mengatakan badan tersa lelah
- Klien mengatakan bagian ekstremitas atas dan bawah sering kesemutan
Do : - Klien tampak berbaring diatas tempat tidur badan lemah


Ds : - Klien mengatakan apakah penyakitnya akan sembuh
Do : - Klien selalu bertanya-tanya tentang penyakitnya Karena berhubungan dengan mual dan muntah. Proses penyakit

K/ Proses penyakit diabetes mellitus







Kurangnya informasi tentang penyakit. Tingkat pendidikan yang rendah

Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan.



Gangguan pola aktivitas







Kurangnya pengetahuan klien

Masalah Keperawatan Sesuai Prioritas :
1. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d mual dan muntah dan proses penyakit d/d porsi yang disajikan tidak habis
2. Gangguan pola aktivitas ekstremitas b/d proses penyakit diabetes mellitus d/ d kesemutan, lemah
3. Kurang pengetahuan klien tentang penyakit b/d kurangnya informsi tentang penyakit d/d klien selalu bertanya-tanya tantang penyakitnya
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : April siswanto Nama Pasien: Tn. S
Nim : 051 403 015 Ruangan : Mawar
No.Register : 076866
Dx. Pasien : DM

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasionalisasi
1














2















3 Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d mual dan muntah,proses penyakit b/d porsi yang disajikan tidak habis








Gangguan ekstremitas b/d proses penyakit diabetes mellitus dari kesemutan lemah












Kurangnya pengetahuan klien tentang penyakitnya berdasarkan proses penyakit diabetes mellitus dari klien sering bertanya-tanya tentang penyakitnya Nutrisi dapat terpenuhi












Ekstermitas kembali normal













Klien dapat memahami tentang penyakitnya • Kaji masukan diet dan status nutrisi
• Pantau masukan makanan harian klien
• Berikan porsi makan sedikit tapi sering
• Kolaborasi dengan dokter untuk menentukan program latihan

 Ubah posisi minimal setiap 2 jam

 Letakkan posisi telungkup 1x atau 2x sehari

 Tinggikan tangan dan kepala
 Monitor keterbatasan aktivitas kelemahan saat aktivitas

 Jelaskan Tentang penyakit DM yang spesifik
 Bicarakan tentang kontrol penyakit melalui penatalaksanaan
 Ciptakan lingkungan yang saling percaya dengan mendengarkan penuh perhatian
 Jelaskan kepada os tentang prosedur tindakan medis yang akan kita lakukan

- Untuk memenuhi diet sesuai kebutuhan
- Untuk mencegah terjadinya peningkatan KGO
- Untuk membantu peningkatan masukan kalori
- memberikan tindakan
yang spesifik



o Menurunkan resiko terjadinya sirkulasi yang lebih buruk
o Mempertahankan ekstensi panggul


o Meningkatkan aliran balik vena
o Merencanakan intervensi dengan tepat



 Supaya pasien pasien memahami penyakitnya

 Mempercepat penyembuhan penyakit

 Menanggapi dan memperhatikan
























CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Mahasiswa : April siswanto Nama Pasien: Tn. S
Nim : 051 403 015 Ruangan : Mawar
No. Register : 076866

Tgl/Bln Dx Keperawatan Implementasi Catatan Perkembangan Tanda tangan/Paraf
Kamis, 18 juni 2008








































































































Jumat, 19 juni 2008






















































Sabtu 20 juni 2008





I

































II





































III


































I



























II




























I















II







 Mengkaji masukan diet dan status nutrisi
 Memantau masakan makanan harian klien
 Memberikan porsi makanan sedikit tapi sering
 Berkolaborasi dengan dokter untuk menentukan program latihan


















- Mengubah posisi minimal setiap 2 jam
- Meletakkan posisi telungkup 1x atau 2x sehari
- Meninggikan tangan dan kepala
- Memonitor keterbatasan aktivitas, kelemahan saat aktivitas
























- Menjelaskan tentang penyakit DM yang spesifik
- Membicarakan tantang kontrol penyakit melalui penatalaksanaan
- Menciptakan lingkungan yang saling percaya dengan mendengarkan penuh perhatian





















- Mengkaji Masakan diet
- Memantau masukan makanan harian klien
- Memberikan porsi makanan sedikit tapi sering
- Berkolaborasi dengan dokter untuk menentukan program latihan
- Memberi makanan / disajikan dalam keadaan hangat









-Mengubah posisi minimal setiap 2 jam.
-Meletakan posisi telungkup I kali atau 2 kali sehari.
-Meninggikan tangan dan kepala
-Memonitor keterbatasan aktivitas, kelemahan saat aktivitas.
















- Mengkaji Masakan diet
- Memantau masukan makanan harian klien
- Memberikan porsi makanan sedikit tapi sering
- Berkolaborasi dengan dokter untuk menentukan program latihan

- Mengubah posisi minimal setiap 2 jam.
-Meletakan posisi telungkup I kali atau 2 kali sehari.
-Meninggikan tangan dan kepala
dan Memonitor keterbatasan aktivitas, kelemahan saat aktivitas.















S : Klien Mengatakan Tidak Selera Makan
O : Porsi Yang Disajikan Tidak Habis
A : Pemenuhan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan
P : - Kaji Masukan Diet Dan Status Nutrisi
- Pantau Masukan Makanan Harian Klien
- Berikan Porsi Makan Sedikit Tapi Sering
- Kolaborasi Dengan Dokter Untuk Menentukn Program Latihan
I : * Mengkaji Masukan Diet Dan Ststus Nutrisi
* Memantau Masukan Makanan Harian Klien
* Memberikan Porsi Makanan Sedikit Tapi Sering
* Berkolaborasi Dengan Dokter Untuk Menentukan Program Latihan
E : Masalah belum teratasi
R : Rencana tindakan dilanjutkan

S : - Klien mengatakan badan tersa lemah
- Klien mengatakan bagian ekstremitas atas dan bawah sering kesemutan
O : Klien tampak berbaring diatas tempat tidur
A : gangguan ekstremitas gerak
P : - Ubah posisi setiap 2 jam
- Letakkan posisi telungkup 1x atau 2x sehari
- Tinggikan tangan dan kepala
- Monitor keterbatasan aktivitas
I : - Mengubah posisi minimal setiap 2 jam
- Meletakkan posisi
telungkup 1x atau 2x sehari
- Meninggikan tangan dan kepala
- Memonitor keterbatasan aktivitas ,kelemahan saat aktivitas
E : Masalah belum teratasi
R : Rencana tindakan dilanjutkan

S : Klien mengatakan apakah penyakitnya akan cepat sembuh
O : Klien selalu bertanya-tanya tentang penyakitnya
P : - Jelaskan tentang penyakit DM spesifik
- Bicarakan tentang kontrol penyakit melalui penatalaksanaan
- Ciptakan lingkungan yang saling percaya dengan mendengarkan penuh perhatian
I : - Menjelaskan tentang penyakit DM yang spesifik
- Membicarakan tentang kontrol penyakit melalui penatalaksanaan
- Menciptakan lingkungan yang saling percaya dengan mendengarkan penuh perhatian
E : Masalah teratasi
R : Rencana tindakan dihentikan

S : Klien mengatakan tidak selera makan
O : Porsi yang disajikan tidak habis (1/4)
A : Pemenuhan Nutrisi kurang dari kebutuhan
P : Rencana tindakan sda
I : - Mengkaji masukan diet
- Memantau masukan makanan makanan klien
- Memberfi porsi makan sedoikit tapin sering
- Memberi makan disajikan dalam keadaaan hangat
- berkolaborasi dengan dokter untuk menentukan program latihan.
E : Masalah sebagian teratasi
R : R/tindakan di lanjutkan


S : Klien mengatakan badan terasa lemah
- klien mengatakan bagian ekstremitas atas dan bawah sering kesemutan
O : klien tampak berbaring ditempat tidur.
A : Gangguan pola aktivitas
P : Rencana tindakan dilanjutkan.
I : - Mengubah posisi minimal setiap 2 jam
- Meletakkan posisi telungkup 1 kali/ 2 kali sehari
- Meninggikan tangan dan kepala
- Memonitor keterbatasan aktivitas, kelemahan saat aktivitas
E : Masalah sebagian teratasi.
R : R/tindakan dilanjutkan


S : Klien mengatakan tidak selera makan
O : Porsi yang disajikan tidak habis (1/4)
A : Pemenuhan Nutrisi kurang dari kebutuhan
P : Rencana tindakan sda
I : Intervensi sda.
E : Masalah sebagian teratasi
R : R/tindakan di lanjutkan




S : Klien mengatakan badan terasa lemah
- klien mengatakan bagian ekstremitas atas dan bawah sering kesemutan
O : klien tampak berbaring ditempat tidur.
A : Gangguan pola aktivitas
P : Rencana tindakan sda
I : Intervensi sda
E : Masalah sebagian teratasi
R : Rencana tindakan dilanjutkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar